Rabu, 05 September 2012

Kata- kata Soe Hok Gie

Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.

Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.

Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.

Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.

Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.

Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.

Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.

Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.

Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?

Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…

Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.

Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.

Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.

To be a human is to be destroyed.

Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.

Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.

” Manusia, adalah apa yang dipikirkannya. Jika anda adalah seorang yang berani dan jujur, dan itu yang anda pikirkan, tidak ada sesuatu pun yang bisa mengubahnya.”

Sabtu, 07 April 2012

PENGARUH FOSFORILASI PREGELATINASI PATI SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DALAM TABLET PARASETAMOL SECARA GRANULASI BASAH TERHADAP MUTU TABLET

ABSTRAK

Oleh

ABDUL KHOLIK TASIB


Telah dilakukan penelitian pengaruh fosforilasi pregelatinasi pati sukun sebagai bahan pengikat tablet terhadap mutu tablet yang dihasilkan. Pregelatinasi pati sukun dibuat dengan cara memanaskan suspensi pati hingga terbentuk pasta dan dikeringkan pada drum dryer. Fosforilasi pati sukun terpregelatinasi dilakukan dengan mereaksikan pati sukun terpregelatinasi dengan POCl3. Produk modifikasi pati sukun tersebut digunakan sebagai bahan pengikat tablet yang dapat larut dalam air dingin. Sebagai bahan aktif obat digunakan parasetamol. Tablet parasetamol dibuat dengan 3 formula, masing-masing bahan pengikat berbeda konsentrasi, yaitu formula I mengandung pati sukun terpregelatinasi fosfat 3%, formula II mengandung pati sukun terpregelatinasi fosfat 4%, dan formula III mengandung pati sukun 10%. Metode yang digunakan untuk pembuatan tablet parasetamol adalah metode granulasi basah. Hasil evaluasi tablet parasetamol menunjukkan bahwa penggunaan pati sukun terpregelatinasi fosfat dengan konsentrasi yang lebih rendah daripada pati sukun sebagai bahan pengikat tablet, sudah dapat memberikan hasil yang memenuhi persyaratan uji mutu tablet, meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, penetapan kadar, waktu hancur, dan disolusi. Pada formula II dan formula III memberikan hasil kerapuhan yang memenuhi persyaratan, yaitu 0,6% dan 0,7%, sedangkan formula I memberikan hasil kerapuhan yang tidak memenuhi persyaratan karena kerapuhan yang dihasilkan lebih dari 1%, yaitu 4%. Pada formula II mempunyai kerapuhan yang lebih baik dibandingkan formula I dan III.
Kata kunci: Fosforilasi pregelatinasi pati sukun, bahan pengikat, parasetamol

Ne gan download lengkapnya klik di bawah ini :

Download Abstrak
Download Cover
Download Bab I - III
Download Bab IV - V
Download Bibliografi
Downlaod Lampiran

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review